Resensi Buku : Kumpulan Karamah dan Ajaran Wali Sanga Oleh Zainuddin
Penyebaran Islam Berlandaskan Karamah
Oleh: Zainuddin*
Judul buku : Kumpulan Karamah dan Ajaran Wali Sanga
Penulis : Masykur Arif
Penerbit : Safirah, Yogyakarta
Cetakan I : Juni 2014
Tebal : 304 Halaman
ISBN : 978-602-255-566-7
Dalam menyampaikan
ajaran Islam pada masyarakat, ternyata bukanlah persoalan yang mudah. Pada
contoh masyarakat Arab, dikenal Nabi Muhammad Saw. sebagai pencetus pertama
kali datangnya Islam. Sebagai orang yang pertama kali mengenalkan ajaran Islam,
tentu beliau mendapatkan tantangan hebat dari masyarakat Arab pada waktu itu.
Beliau dicaci, dihujat, dan dibelenggu oleh masyarakat Arab, yang tujuannya
agar Islam tidak tersebar luas. Selain itu, beliau juga mendapat tantangan-tantangan
yang berupa pembuktian bahwa ajaran dibawanya memang benar. Maka, atas rahmat
Allah beliau akhirnya bisa menjawab tantangan tersebut dengan mu’jizat yang
dimilikinya. Karena, kalau tidak diberikan pembuktian yang itu berupa kejadian
luar biasa, masyarakat cenderung tidak mengimaninya.
Seperti konteks di
Pulau Jawa, kehadiran Islam didahului oleh ajaran animisme dan dinamisme serta
kedatangan agama sebelumnya yaitu Hindu-Budha. Atas dasar kepercayaan lama ini,
membuat masyarakat sulit untuk pindah ajaran ke agama Islam. Hal itu disebabkan
karena dalam diri mereka sudah tertanam benih ajaran leluhur, sehingga
kehadiran ajaran Islam memerlukan pembuktian serius dari penyebarnya.
Pembuktian ini, dipergunakan untuk menarik perhatian mereka agar bersedia
memeluk agama Islam.
Dalam kegiatan
dakwahnya, Wali Sanga mau tidak mau juga dituntut memiliki persamaan visi
seperti yang Nabi Muhammad Saw. selaku pencetus ajaran Islam. Kehadirannya
sangat diharapkan mempunyai berpengaruh untuk menyentuh kesadaran masyarakat Jawa
pada waktu. Namun karena Wali Sanga berada pada level ‘wali’, tentu yang dimilikinya
adalah karamah, bukan mu’jizat seperti
Nabi Muhammad Saw.
Dalam istilah tasawuf, karamah
berarti keadaan luar biasa yang berada di luar pengalaman manusia biasa. Dalam
hal ini Allah Swt. yang memberikan langsung kepada para wali-Nya dengan
berbagai kepentingan dan tujuan tertentu. Adapun kepentingan ini, biasanya
bertujuan untuk menyadarkan dan membuat masyarakat percaya akan ajaran yang
dibawanya itu adalah benar. Sehingga, masyarakat akan senantiasa memeluk ajaran
Islam dengan sendirinya.
Adapun dakwah dengan
sentuhan karamah yang disampaikan dari setiap wali itu sangatlah berbeda-beda.
Ada yang melalui jalan kekerasan, seperti dicontohkan oleh Sunan Gresik yang
pernah menaklukkan 23 orang perampok ulung yang sangat ditakuti dan meresahkan masyarakat
Tanggul Angin (hlm. 33-35). Kejadian luar biasa lainnya juga diperlihatkan oleh
Sunan Kalijaga, dengan mengubah tembang-tembang yang diyakini membawa berkah
seperti pembebas bencana, menang perang, memperlancar cita-cita luhur, dan
lainnya (hlm. 140-141).
Dalam hal ini
membuktikan, bahwa berdakwah dengan sentuhan karamah itu sangatlah penting
dalam memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat. Meskipun dalam
memperlihatkan karamah dengan jalan yang beda, tentu semuanya memiliki tujuan
untuk menyadarkan masyarakat sesuai kondisi waktu itu.
Dengan demikian,
membaca buku ini laksana membuka kembali lembaran-lembaran penting dalam
sejarah yang berisi penggalan-penggalan kisah menakjubkan. Dengan diwarnai
beragam kisah yang sepertinya kadang sulit diterka akal, hal ini menunjukkan
bahwa kegagahan dan pengetahuan para Wali Sanga memang tidak diragukan lagi.
Mereka memang melampaui manusia-manusia yang hidup di zamannya. Sehingga,
mereka ingin menyaksikan kepada semua masyarakat bahwa Islam yang dibawanya
adalah benar.
Penulis : Zainuddin
*Mahasiswa
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kini
tinggal di jalan Gedongkuning Gg. Irawan RW. 34 RT. 08 No. 306 Banguntapan
Bantul Yogyakarta
55198
CP:
089674687512
Post a Comment